Penduduk dan Kebudayaan
Sejak lahir manusia selalu dibawa untuk mengenal dan berinteraksi terhadap manusia lain serta lingkungannya. Tidak dapat dipungkiri saat baru dilahirkan kita membutuhkan pengasuhan untuk dapat mempertahankan hidup dan kita pun belajar untuk mengenal lingkungan hingga beranjak dewasa kita tetap berinteraksi untuk dapat mempertahankan hidup, memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan. Naluri inilah yang dinamakan "gregariousness" dan karena itu manusia disebut sebagai Mahluk Sosial. Manusia membentuk kelompok berdasarkan ruang tempat manusia itu berada, ini yang disebut Penduduk. Sekelompok Penduduk atau warga akan membentuk kelompok dan menghasilkan suatu cara hidup yang disebut budaya, dari situ menghasilkan karya cipta sebagai bentuk identitas mereka, dan itulah yang akan diwariskan kepada keturunan mereka.Penduduk
Penduduk atau Warga adalah sekumpulan manusia yang tinggal di dalam suatu daerah dan diakui keberadaannya secara hukum dan mereka terikat keberadaannya akibat kondisi geografis tersebut.
Keterkaitan penduduk dengan Ilmu Sosial merujuk kepada bagaimana penduduk itu memiliki perkembangan dari segi kuantitas
Perkembangan Penduduk dari Segi Kuantitas
Suatu hal yang wajar dimana kuantitas penduduk dunia memiliki dinamika. Dinamika penduduk itu disebabkan karena adanya pertumbuhan penduduk. Hanya ada dua hal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk ini, yaitu :
Fertilitas, yaitu jumlah pertambahan penduduk yang dihitung dari setiap kelahiran perseribu penduduk dalam satu tahun.
Mortalitas, yaitu jumlah kematian penduduk yang dihitung dari kematian perseribu penduduk dalam satu tahun.
Untuk dapat mendata jumlah penduduk, secara teratur Badan Statistik pada Negara dan wilayah masing mengadakan pendataan mengenai populasi penduduknya atau yang lebih dikenal dengan nama Sensus Penduduk. Dari data itulah diperoleh jumlah populasi setiap wilayah tertentu apakah bertambah atau berkurang sehingga dapat dipikirkan mengenai kebutuhan sandang, pangan, dan papan apakah dapat mencukupi atau tidak.
Penduduk dari Segi Kualitas
Saat kuantitas memadai, artinya ada peluang untuk manusia saling berinteraksi dan mencari untung dari manusia lainnya, mereka akan saling belajar satu sama lain dan membentuk sebuah kualitas baru dalam individu manusia masing-masing. Kualitas itu akan semakin besar disaat manusia semakin aktif
Setidaknya dari segi kualitas ini menentukan banyaknya peluang untuk manusia dapat saling berinteraksi dan saling belajar ataupun dengan tujuan untuk mencari keuntungan dari manusia lainnya. Bayangkan apabila dalam suatu wilayah mempunyai manusia yang sangat sedikit, pastinya tidak ada ruang yang luas untuk berinteraksi, maka kualitas sosial mereka tidak besar. Ataupun dalam suatu wilayah terdapat banyak sekali manusia, manusia memiliki ruang yang lebar untuk berinteraksi namun semakin sedikit peluang untuk dapat mempertahankan hidup karena daya saing kehidupan yang begitu tinggi dari banyaknya manusia itu.Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup berkaitan dengan akal dan budi manusia yang dimiliki sebuah kelompok sosial sebagai salah satu identitas dari kelompok tersebut dan karena alasan itu mereka menjaganya dan menurunkannya dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Budaya juga memiliki dinamika perubahan, tergantung dari pengaruh yang mereka terima, artinya peleburan budaya mungkin saja terjadi dalam kondisi kelompok tersebut membaur atau berinteraksi dengan kelompok lain atau dengan masyarakat luas.
- Ahmadi, Abu. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: RINEKA CIPTA, 2003.
- http://iblisbernyawa.wordpress.com/2011/03/31/penduduk-dan-kebudayaan/
No comments:
Post a Comment