Sebagai mahluk sosial keberadan diri kita sangat dipengaruhi oleh orang lain, karena itu kita sadar bahwa interaksi dengan sesama maupun dengan lingkungan adalah suatu keharusan dalam kondisi kita untuk mempertahankan hidup. Saat manusia saling berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung mereka akan membentuk sebuah kelompok sosial lalu mereka membentuk kelompok lagi berupa lapisan-lapisan (stratifikasi) berdasarkan peran masing-masing.
Pelapisan Sosial
Menurut P.J. Bouman, pelapisan sosial adalah golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu.Oleh karena itu, mereka menuntut gengsi kemasyarakatan. Hal tersebut dapat dilihat dalam kehidupan anggota masyarakatyang berada di kelas tinggi. Seseorang yang berada di kelas tinggi mempunyai hak-hak istimewa dibanding yang berada di kelas rendah.
Terjadinya sistem pelapisan sosial
Secara Tidak Sengaja
Tanpa kita sadari dalam kehidupan kita dalam bermasyarakat sudah ada yang namanya pelapisan sosial. Dalam lingkup keluarga misalnya, kita dapat membentuk lapisan sosial antara anak dan orang tua dimana kita harus membedakan bagaimana kita berkomunikasi dengan sesama kita dan dengan orang tua kita. Ataupun saya juga dapat mengabil contoh yang paling mendasar, yaitu antara seorang Laki-Laki dan Perempuan yang memiliki kodrat yang berbeda. Semua contoh tadi adalah beberapa Lapisan Sosial yang ada di dalam kehidupan ini yang terjadi secara alamiah.Secara Sengaja
Adapun Lapisan Sosial yang terjadi secara sengaja, sistem pelapisan ini umumnya didasarkan berdasarkan tujuan yang sama. dan dalam sistem ini secara jelas terdapat pembagian Wewenang atau kekuasaan atau peran maupun kewajiban yang berbeda-beda sehingga ada keteraturan mengenai peran yang jelas dari masing masing individu dalam suatu organisasi baik secara vertikal maupun horizontal. Misal: organisasi pemerintahan, organisasi dalam suatu pemerintahan, organisasi di dalam lingkup sekolah (OSIS), partai politik, maupun perkumpulan-perkumpulan resmi lainnya. Sistem organisasi ini mengandung 2 sistem yaitu:- sistem fungsional pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerjasama dalam kedudukan sederajat, misalkan dalam organisasi Sekolah/Kemahasiswaan: adanya kerjasama antara kepala-kepala seksi dll.
- sistem skalar pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas
Dampak dari Pelapisan Sosial
- Munculnya Sikap Eksklusifisme dan Etnosentrisme atau sikap berlebihan yang mengganggap bahwa kelompoknya adalah sesuatu yang spesial dan terbaik diantara kelompok lainnya. Masyarakat akan terkotak-kotakan dan kebersamaan hanya milik kelompok saja. Tentunya hal ini akan memicu terjadinya konflik antar kelompok yang apabila dibiarkan akan terus berlanjut ke generasi berikutnya.
- Diskriminasi terhadap kelompok lain. Sikap Otoriter dari kelompok lapisan atas akan membatasi hak-hak dari kelompok yang berada di lapisan bawah.
Kesamaan Derajat
Dalam agama sangat jelas dikatakan bahwa derajat seluruh umat manusia di dunia ini adalah sama. Juga sebagai warga negara Indonesia, tidak dipungkiri adanaya kesamaan derajat antar rakyaknya, hal itu sudah tercantum jelas dalam beberapa pasal dalam UUD 1945:Pasal 27
- ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga negara yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemenrintahan
- ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
Pasal 28, ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran lisan dan tulisan.
Pasal 29 ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara
Pasal 31 ayat 1 dan 2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran.
No comments:
Post a Comment